Breaking News

Kamis, 15 Januari 2015

Kandungan Senyawa Pada Sarang Semut

Sarang semut merupakan tanaman epafit berbentuk umbi dapat ditemukan di hutan pedalaman indonesia, terutama di papua. tanaman ini telah digunakan sebagai obat tradisional oleh masyarakat pedesaan di wamena secara turun menurun.

Beberapa peneliti berusaha menggunakan rahasia dibalik khasiat luar biasa dari sarang semut. Kemudian dari hasil penelitian ditemukan adanya sejumlah senyawa aktif yang mampu meredam beberapa penyakit.

Uji penapisan kimia yang dilakukan oleh Dr  M Ahkam Subroto dari LIPI, misalnya menunjukkan bahwa tumbuhan sarang semut mengandung senyawa-senyawa kimia dari golongan flavonoid dan tanin. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh para peneliti yang mempelajari golongan senyawa ini dalam kaitan nya dengan sistem pertahanan diri tumbuhan tersebut.

Berikut ini keterangan mengenai senyawa senyawa aktif yang terkandung dalam sarang semut.

Flavonoid

Flavonoid merupakan golongan senyawa bahan alam dari senyawa fenolik yang banyak merupakan pigmen 
tumbuhan. Saat ini lebih dari 6000 senyawa yang beredar masuk ke dalam golongan flavonoid. Flavonoid merupakan bagian penting dari diet kita karena banyak manfaat bagi kesehatan.

Fungsi flavonoid dalam tubuh manusia adalah sebagai antioksidan. Adapun manfaat lainnya adalah melindungi struktur sel, peningkatan efektivitas vitamin C, mencegah peradangan (anti-inflamasi), mencegah pengeroposan tulang, dan sebagai antibiotik. Bahkan sebagai anti virus, flavonoid mampu mencegah virus hiv aids dan virus herpes.

Penelitian penelitian mutakhir juga berhasil mengungkapkan fungsi-fungsi lain dari flavonoid tidak saja untuk pencegahan, tetapi juga untuk pengobatan kanker. Banyak mekanisme kerja dari flavonoid yang sudah terungkap, misalnya inaktivasi karsinogen, antiprofilisasi, penghambat siklus sel, induksi apaoptosis, diferensasi, inhibisi angiogenesis, serta pembalikan resistensi multi obat atau kombinasi dari mekanisme-mekanisme tersebut.

Tanin

Kemampuan sarang semut untuk pengobatan berkaitan erat dengan kandungan taninnya. Tanin merupakan astrigen, polifenol tanaman rasa pahit yang dapat mengikat dan mengendapkan protein. Umumnya tanin digunakan untuk penyamakan kulit, namun tanin juga banyak aplikasinya di bidang pengobatan, misalnya untuk pengobatan diare, hemostatik (menghentikan pendarahan) dan wasir.

Polifenol

Polifenol adalah asam fenolik dan flavonoid.  dia banyak ditemukan dalam buah-buahan, sayur-sayuran, serta biji-bijian. Dalam sehari rata rata manusia bisa mengonsumsi polifenol singa 23 mg. Khasiat dari polifenol adalah anti-mikroba dan menurunkan kadar gula darah.
asam fenolik merupakan kelas dari antioksidan atau senyawa yang menghilangkan radikal bebas. Molekul yang tidak stabil ini merupakan hasil produksi dari metabolisme normal yang menyumbat pembuluh darah dan mengakibatkan perubahan pada DNA yang dapat menimbulkan kanker dan penyakit lain.

Tokoferol

Tokoferol adalah antioksidan kuat yang dapat menghambat dan meredam radikal bebas hingga 50 persen. Tokoferol mirip vitamin E yang berakhir antioksidan efektif. Vitamin E berperan sangat vital bagi kesehatan manusia.  dia mencegah asam lemak tak jenuh, komponen sel membran dari oksidasi oleh radikal bebas. Tingginya peroksidasi komponen itu memicu serangan penyakit degeneratif seperti beragam kanker, diabetes melitus, dan jantung.

Kandungan tokoferol pada sarang semut adalah cukup tinggi. Dia berfungsi sebagai antioksidan, antikanker, dan menangkal serangan radikal bebas secara antidegeneratif. Senyawa ini juga berfaedah sebagai anti penuaan. Bila anda mengonsumsi banyak lemak dan radikal bebas, maka tokoferol akan dapat mengatasinya.
Kandungan tokoferol dalam sarang semut mencegah terjadinya peroksidasi atau menekan serangan penyakit. Kebutuhan tokoferol laki-laki dewasa adalah 15 mg per hari. Dari konsumsi sarang semut itu saja sudah tercukupi. Namun konsumsi tokoferol yang berlebihan tetaplah aman, bahkan bila dosis nya hingga 800 mg per hari.

Menurut sebuah hasil penelitian, analisis antioksidan dari ekstrak kasar tumbuhan sarang semut dengan menggunakan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil) menunjukkan bahwa ekstrak tersebut memiliki aktivitas antioksidan sedang, yaitu diperoleh nilai IC-50 sebesar 48,6 ppm. Sementara alfa-tokoferol yang merupakan antioksidan kuat dengan nilai IC-50 perolehan angka sebesar 5,1 ppm.

IC-50 merupakan konsentrasi dari antioksidan yang dapat meredam atau menghambatkam atau menghambat 50 persen radikal bebas. Semakin kecil nilai IC-50 dari suatu antioksidan, maka semakin kuat antioksidan tersebut.
Alfa tokoferol pada konsentrasi 12 ppm telah mampu meredam radikal bebas sebanyak 96 persen dan prosentase inhibisi ini tetap konstan untuk konsentrasi yang lebih tinggi dari 12 ppm. Hasil penelitian ini mempunyai makna bahwa alfa tokoferol pada konsentrasi rendah pun memiliki aktivitas peredam radikal bebas hingga mendekati 100 persen. Tak heran bila sarang semut memiliki reaksi yang cepat dalam membantu menumpas kanker, tumor, dan berbagai bentuk benjolan yang bisa menjadi tumor atau kanker.
Mineral-mineral lainnya

Sarang semut kaya akan berbagai mineral penting untuk tubuh manusia, seperti kalsium, natrium, kalium, seng, besi, fosfor, dan magnesium. Fungsi-fungsi mineral diatas dapat menjelaskan beberapa khasiat lainnya dari sarang semut, misalnya dalam membantu mengatasi berbagai macam penyakit atau gangguan jantung, melancarkan haid dan mengobati keputihan, melancarkan peredaran darah, mengobati migrain ( sakit kepala sebelah), gangguan fungsi ginjal dan prostat, memulihkan kesegaran dan stamina tubuh, dan memulihkan gairah seksual. Mari kita lihat:
  • kalsium. Di dalam sistem metabolisme tubuh, kalsium berfungsi dalam kerja jantung, impuls syaraf, dan pembekuan darah.
  • besi. Berfungsi dalam pembentukan hemoglobin, transporter oksigen, dan aktivator enzim.
  • fosfor. Berfungsi dalam penyerapan kalsium dan produksi energi.
  • natrium. Berperan dalam keseimbangan elektrolit, volume cairan tubuh dan impuls syaraf.
  • kalium. Berfungsi dalam ritme jantung, impuls syaraf, dan keseimbangan asam basa.
  • seng. Berfungsi dalam sintesis protein, fungsi seksual, penyimpanan insulin, metabolisme karbohidrat dan penyembuhan luka.
  • magnesium.  berperan dalam fungsi tulang, hati, otot, transfer air intraseluler, keseimbangan basa, aktivitas neuromuskuler.


Catatan penting.
Menurut Dr. M. Ahkam Subroto,  kestabilan suhu dan reaksi kimiawi diantara senyawa senyawa yang dikeluarkan semut dengan zat yang ada pada tanaman sarang semut adalah alasan dibalik khasiat luar biasa sarang semut. Namun tidak semua mekanisme kerja kandungan senyawa aktif sarang semut dalam mengobati berbagai penyakit dapat diketahui dengan pasti. Oleh karena itu masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut berkesinambungan secara ilmiah.
Tidak menutup kemungkinan di masa yang akan datang akan ditemukan senyawa-senyawa aktif lainnya dari sarang semut. Dengan demikian khasiat luar biasa dari tumbuhan ini pun dapat lebih dijelaskan. Apalagi sarang semut mampu membantu kesembuhan banyak orang dari berbagai penyakit yang justru kadang-kadang sulit atau tidak dapat disembuhkan secara medis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar